
iSketsa,Kotamobagu – Puluhan petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Kotamobagu menggelar aksi protes di depan Kantor Wali Kota Kotamobagu pada Senin pagi 17 Februari 2025.
Mereka menuntut pembayaran gaji yang mengalami pemotongan sejak Januari hingga Februari 2025. Seorang anggota aksi petugas kebersihan, mengungkapkan kekecewaannya terhadap pemotongan gaji yang dianggap memberatkan. Menurutnya, gaji yang semula Rp2,1 juta untuk sopir pick-up dan dump truck kini menyusut drastis menjadi Rp1,4 juta.
“Kalau dulu dipotong BPJS, tapi sekarang ada banyak potongan lain,” ungkapnya.
Ia juga mengeluhkan tekanan yang dialami mereka dalam bekerja meskipun dengan gaji yang semakin berkurang.
“Kami mendapat tekanan pegawai kantor, jadi terpaksa tetap bekerja meskipun gaji tidak cukup. Hari ini kami menuntut gaji harus terbayarkan hari ini,” tegasnya.
Aksi protes ini menarik perhatian Penjabat (Pj) Wali Kota Kotamobagu, Abdullah Mokoginta, yang langsung menemui para petugas kebersihan. Dalam pertemuan tersebut, ia menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan pembayaran gaji akibat peralihan sistem administrasi.
“Saya mohon maaf atas keterlambatan ini.keluhan Ini akan menjadi masukan untuk saya. Tidak ada unsur kesengajaan, tetapi karena ada peralihan sistem pembayaran,” ujar Abdullah Mokoginta.
Sebagai solusi, ia telah meminta Kepala Badan Keuangan Kotamobagu untuk segera membuat Sistem Pendukung Keputusan (SPK) guna mempercepat proses pembayaran gaji para petugas kebersihan.
“Tadi saya sampaikan kepada Kaban Keuangan, silakan buat SPK manual agar gaji mereka bisa segera dibayarkan. Jika ada yang mau dipenjarakan, saya yang dipenjarakan,” tegasnya.
Selain itu, Abdullah memastikan bahwa tidak akan ada pemotongan gaji selain untuk pajak dan BPJS.
“Untuk sementara baru bulan Januari yang dibayarkan. Kecuali pajak dan BPJS, tidak ada pemotongan lainnya,” tambahnya.(BAS)