
iSketsa,Boltim— Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Oskar Manoppo, S.E., M.M., bertindak sebagai Inspektur Upacara dalam peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2025 yang digelar khidmat di Lapangan Gogaluman, Senin 2 Juni 2025.
Dalam upacara yang berlangsung penuh semangat kebangsaan tersebut, hadir mendampingi Bupati yakni Wakil Bupati Argo V. Sumaiku, Ketua TP-PKK Boltim Ny. Rosita Manoppo-Pobela, S.E., M.Si., Sekretaris TP-PKK Ny. Lucia K. Sumaiku-Mokoginta, A.Md.Kep, Pj. Sekretaris Daerah Moh. Iksan Pangalima, S.Pi., M.A.P, unsur Forkopimda, para Asisten, serta seluruh Pimpinan OPD.
Dalam amanatnya, Bupati Oskar Manoppo menegaskan bahwa Hari Lahir Pancasila bukan hanya menjadi momentum historis semata, tetapi juga merupakan saat untuk merefleksikan kembali makna Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa. “Pancasila adalah jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur,” tegasnya.
Ia menekankan pentingnya memperkokoh ideologi Pancasila di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, terutama di era globalisasi dan digitalisasi. Dalam konteks pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045, Bupati menyampaikan bahwa Asta Cita delapan agenda prioritas nasional menempatkan penguatan ideologi Pancasila sebagai fondasi utama, sejajar dengan demokrasi dan hak asasi manusia.
“Tanpa arah ideologis yang kokoh, kemajuan bisa goyah. Ekonomi tanpa nilai-nilai Pancasila akan melahirkan ketimpangan. Teknologi tanpa moralitas dapat membawa dehumanisasi,” ucap Oskar.
Lebih jauh, Bupati menyampaikan ajakan kepada seluruh elemen masyarakat untuk menghidupkan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan. Di dunia pendidikan, beliau mendorong agar Pancasila ditanamkan sejak dini, tidak hanya dalam bentuk hafalan, tetapi dalam praktik keseharian. Di pemerintahan dan birokrasi, Pancasila harus diwujudkan dalam pelayanan publik yang adil, transparan, dan berpihak kepada rakyat.
“Pembangunan ekonomi pun harus berlandaskan keadilan sosial. UMKM, ekonomi kerakyatan, dan koperasi perlu terus kita dorong agar menjadi motor penggerak kesejahteraan rakyat,” imbuhnya.
Bupati juga menyoroti pentingnya literasi digital di tengah maraknya hoaks dan ujaran kebencian di ruang maya. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan Pancasila sebagai panduan dalam bermedia sosial, serta melawan segala bentuk provokasi dan disinformasi yang mengancam persatuan bangsa.
Dalam penutup amanatnya, Bupati menyampaikan bahwa membumikan Pancasila adalah tugas kolektif yang tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah pusat maupun daerah. Semua elemen bangsa, dari pejabat, tokoh agama, akademisi, pemuda, hingga masyarakat luas, memiliki tanggung jawab yang sama.
“Mari kita jadikan Hari Lahir Pancasila ini bukan sekadar seremonial, tetapi momen untuk memperkuat komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur bangsa. Jadikan setiap kebijakan dan tindakan sebagai cerminan semangat Pancasila,” tutupnya penuh semangat.(Bas)